Tidak selamanya pakaian orang lain sesuai dengan ukuran tubuh kita. Begitulah ilustrasi yang saya sampaikan pagi ini untuk mendorong kita agar tetap menjadi diri sendiri bukan menjadi pribadi seperti yang diinginkan oleh orang lain. Henry David Thoreau, seorang penulis dan filsuf dari America berkata bahwa “jadilah dirimu sendiri, bukan memikirkan menjadi seseorang yang diinginkan oleh orang lain”.
Seringkali kita hidup dalam bayang-bayang dan anggapan dari orang-orang sekeliling kita. Seringkali kita menjadi korban dari tuntutan sosial yang mengharuskan kita seperti yang mereka inginkan. Seringkali kita memaksakan diri untuk menjadi “boneka” bagi orang lain tanpa menyadari bahwa diri kita tertekan dan tidak nyaman dengan situasi tersebut. Kita bukanlah robot yang bisa diprogram, namun kita adalah manusia bebas yang memiliki “free will” kehendak bebas.
Pernahkah kita menyadari bahwa masing-masing kita dilahirkan oleh ibu yang berbeda, pada waktu yang berbeda serta memiliki kharakter yang berbeda-beda pula? Menjadi diri sendiri memang terkesan susah, apalagi bila harus tampil beda di muka umum. Teringat dengan istilah yang sering kami gunakan ketika kuliah bersama dengan teman dekat saya “Who Cares”, alias emang gua pikirin.... Selama itu sifatnya positif dan tidak mengganggu serta tidak merugikan orang lain, why not?
Dengan menjadi diri sendiri, kita bisa bebas berekspresi dan berkreasi tanpa malu dan tanpa intimidasi. Kita semakin bisa menggali potensi yang ada dalam diri kita, menghargai diri kita dengan menerima diri sendiri sebagaimana adanya. Sampai kapanpun, kita tidak akan pernah bisa menjadi orang lain, kenapa kita tidak mengembangkan diri sendiri. Ibarat sebuah gunung es, masing-masing kita sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar, jauh tertimbun di bawah sana dan hanya sedikit yang kelihatan di permukaan.. Saatnya bangkit dan menunjukkan diri kita dengan segudang potensi yang ada!
“Be yourself; everyone else is already taken.” – Oscar Wilde
source: http://nias-traveler.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar